Metode Distribusi Supply Crude di Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju

Senin, 29 April 2024
supply crude

Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju merupakan kilang tertua di Indonesia yang telah memainkan peran penting sebagai salah satu penopang utama ketahanan energi nasional, terutama dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang. Dengan rekam jejak keandalan yang tak diragukan lagi, kilang ini terus melakukan inovasi dan pengembangan untuk mencapai tingkat optimalisasi tertinggi, sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini. Ini tercermin dalam produk-produk berkualitas yang dihasilkan serta pencapaian 102,7 juta jam aman yang berhasil dicapai. Lalu apa saja yang dihasilkan oleh Refinery Unit (RU) III Plaju? Simak artikel ini sampai habis ya!

1. Energi Hijau dengan Pengembangan Green Refinery

Pertamina RU III Plaju telah ditunjuk oleh pemerintah untuk mengembangkan bahan bakar nabati berbasis Crude Palm Oil (CPO) atau kelapa sawit melalui proyek Green Refinery. Pengembangan ini tidak hanya mendukung bauran energi nasional, tetapi juga mendukung target kemandirian energi nasional dengan memperluas penggunaan energi terbarukan yang berkelanjutan. Di samping itu, dengan semakin menurunnya ketersediaan bahan baku minyak mentah fosil, terutama di Sumatera Bagian Selatan, Pertamina RU III Plaju terdorong untuk mencari alternatif sumber bahan baku energi baru dari CPO yang cukup melimpah.

2. Pengolahan Premium dari Minyak Kelapa Sawit

Kilang ini berhasil mengolah bahan bakar minyak (BBM) berjenis Premium dengan menggunakan campuran minyak kelapa sawit yang telah diproses lebih lanjut menjadi refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO), sehingga menghasilkan BBM yang berkualitas tinggi tanpa getah, kotoran, atau bau yang tidak diinginkan.

3. Inovasi Produk Unggulan: Breezon MC-32 dan Avtur Reborn

Breezon MC-32 dan Avtur Reborn adalah hasil inovasi berkelanjutan yang dilakukan oleh para tenaga kerja Pertamina RU III Plaju. Sebelumnya, kilang ini telah meluncurkan produk refrigeran baru, yaitu Breezon MC-32, sebagai respons terhadap perkembangan teknologi penggunaan refrigeran sintetis pada mesin pendingin yang bergeser dari R22 menjadi R32 yang berbahan dasar propilena.

4. Produksi Polytam dari Bijih Plastik

Selain memproduksi BBM, Pertamina RU III Plaju juga memproduksi Polytam, yaitu bijih plastik berjenis polypropylene yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik di industri kemasan makanan dan minuman. Polytam ini memiliki kualitas tinggi, lebih tahan panas, tahan terhadap oksidasi, dan memiliki warna yang lebih putih.

Refinery Unit (RU) III Plaju Kilang Tua yang Tetap Perkasa

Meskipun usianya sudah lebih dari satu abad, Pertamina RU III Plaju tetap kuat dan mampu memproduksi produk-produk BBM berkualitas tinggi dengan kapasitas 110 MBSD, dan Kilang Sungai Gerong yang didirikan oleh Stanvac dari Amerika Serikat pada tahun 1926 dengan kapasitas 70 MBSD. Dengan beberapa pengembangan teknologi kilang, kilang ini terus menjadi salah satu penopang utama ketahanan energi nasional.

Metode Distribusi Supply Crude di Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju

Crude Oil atau minyak mentah, memiliki peran utama dalam pembuatan berbagai jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan produk non-BBM. Sebagai bahan baku utama, Crude Oil harus ditampung terlebih dahulu sebelum diolah menjadi produk yang siap digunakan. Proses penerimaan Crude Oil dilakukan melalui berbagai jalur, termasuk pengiriman melalui kapal tongkang dan pipa.

Distribusi minyak mentah ini terjadi melalui dua jalur utama: melalui pipa dan melalui kapal. Perbedaan terdapat dari asal minyak mentah tersebut. Misalnya, jika berasal dari wilayah Sumatera Bagian Selatan, pasokan biasanya diproses melalui jalur pipa. Crude seperti Ramba dari Jambi, SPD dari South Palembang District, Talang Akar Pendopo, dan Kaji adalah beberapa contohnya.

Sementara itu, minyak mentah yang tiba melalui kapal biasanya berasal dari luar Sumatera Bagian Selatan. Contohnya adalah Banyu Urip, Mudi, Arjuna dari Jawa, Duri, SLC, Grissik Mix, Geragai dari Sumatera, dan Bula serta Klamono dari Papua.

Untuk memastikan pasokan yang optimal, Pertamina melakukan pengoptimalan penerimaan melalui ship-to-ship transfer di Muntok, Selat Bangka. Langkah ini menjadi kunci dalam menjaga kelancaran pasokan energi ke Refinery Unit III.

Tugas tidaklah mudah. Para pejuang energi Pertamina harus berhadapan dengan tantangan besar di tengah laut, melawan angin dan ombak, tetap tegar dan tangguh demi menjamin keamanan pasokan minyak mentah di Refinery Unit III.

Dengan komitmen yang kokoh dan tekad yang tak kenal lelah, PT Pertamina (Persero) terus menjaga pasokan energi.