Avtur terbuat dari campuran hidrokarbon yang dihasilkan terlebih dahulu dari proses penyulingan minyak bumi. Di mana bahan bakar avtur memiliki komposisi kimia yang berbeda-beda tergantung pada dari Negara mana, produsen, dan jenis dari bahan bakar avtur yang dipergunakan.
Bahan bakar Avtur atau Aviation Turbine Fuel (ATF) dihasilkan dari proses penyulingan minyak bumi pada unit kilang minyak. Proses penyulingan minyak bumi menghasilkan berbagai jenis produk minyak bumi, termasuk bahan bakar avtur. Setelah proses penyulingan selesai, produk avtur kemudian diolah lagi dengan menambahkan aditif seperti antioksidan dan bahan kimia lainnya untuk memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang diperlukan.
Produksi dari bahan bakar avtur membutuhkan proses produksi yang kompleks dan memerlukan standar kualitas yang ketat untuk memastikan keamanan dan keandalan penerbangan. Hal ini dikarenakan bahan bakar avtur harus memenuhi persyaratan tertentu seperti nilai kalor yang tinggi, stabilitas oksidasi yang baik, dan kandungan sulfur yang rendah untuk dapat memastikan kinerja supaya lebih optimal dan dapat menjaga keselamatan ketika dipakai dalam penerbangan.
Selain informasi mengenai avtur terbuat dari apa, terdapat beragam informasi menarik lainnya, yaitu seperti sejarah dari bahan bakar Avtur atau Aviation Turbine Fuel dimulai pada awal abad ke-20, ketika pesawat terbang yang pertama mulai dikembangkan dan digunakan untuk dapat diterbangkan. Pada saat itu, bahan bakar yang digunakan untuk pesawat terbang masih sangat sederhana dan didasarkan pada bahan bakar yang juga digunakan untuk kendaraan darat seperti mobil.
Pada tahun 1930-an, terjadi kemajuan besar dalam pengembangan mesin pesawat terbang yang lebih canggih dan efisien, sehingga bahan bakar yang digunakan juga harus ditingkatkan. Kemudian, bahan bakar yang diperoleh dari proses penyulingan minyak bumi, yang memiliki kandungan hidrokarbon yang lebih baik dan kemampuan untuk menghasilkan tenaga yang lebih tinggi, mulai digunakan sebagai bahan bakar untuk pesawat terbang. Bahan bakar ini kemudian dikenal sebagai Avtur.
Selama Perang Dunia II, penggunaan pesawat terbang menjadi semakin luas dan bahan bakar Avtur menjadi semakin penting. Pada saat itu, bahan bakar Avtur yang digunakan lebih cenderung tidak stabil dan memiliki tingkat pencemaran yang tinggi. Sejak itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan bahan bakar Avtur.
Baca Artikel Lainnya : Pengertian Aspal
Bahan bakar avtur adalah jenis bahan bakar yang digunakan untuk mesin pesawat terbang. Perkembangan bahan bakar avtur terus berlangsung seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan akan efisiensi, keamanan, dan lingkungan yang semakin meningkat. Berikut adalah beberapa perkembangan terkini terkait bahan bakar avtur:
Bahan bakar avtur ramah lingkungan: Saat ini, industri penerbangan sedang mencari bahan bakar avtur alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti bahan bakar bioavtur yang dibuat dari beragam bahan alami seperti minyak nabati dan alga.
Teknologi penghematan bahan bakar: Industri penerbangan terus mengembangkan teknologi penghematan bahan bakar untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar pesawat dan mengurangi emisi karbon dioksida.
Penelitian bahan bakar avtur alternatif: Selain bahan bakar bioavtur, penelitian sedang dilakukan untuk menciptakan bahan bakar avtur alternatif lainnya seperti bahan bakar hidrogen dan baterai listrik.
Peningkatan standar keselamatan: Industri penerbangan terus berusaha untuk meningkatkan standar keselamatan dalam penggunaan bahan bakar avtur. Hal ini meliputi pengembangan prosedur pengisian bahan bakar yang lebih aman, peningkatan kualitas bahan bakar, dan penggunaan teknologi yang lebih canggih dalam mengawasi penggunaan bahan bakar avtur di pesawat.
Kemudian, avtur umumnya memiliki kandugan terdiri dari campuran hidrokarbon yang berasal dari minyak bumi, dengan kandungan utama adalah beragam senyawa hidrokarbon rantai lurus dan bercabang seperti heksana, heptana, oktana, dan nonana. Avtur juga mengandung sejumlah kecil senyawa polar seperti aldehida, keton, dan asam karboksilat.
Kandungan avtur dapat bervariasi tergantung pada spesifikasi dan kelas avtur yang digunakan. Secara umum, avtur harus memenuhi persyaratan kualitas dan keselamatan yang ketat untuk digunakan pada pesawat terbang. Ini termasuk ketentuan terkait kandungan sulfur, titik nyala, viskositas, dan sifat lainnya yang memengaruhi performa dan efisiensi bahan bakar pada mesin pesawat terbang.
Secara kimia, hidrokarbon tersebut tergolong ke dalam kelompok senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen.
Beberapa sifat kimia dari avtur yang penting untuk performa dan keselamatan mesin pesawat terbang adalah:
1. Titik nyala: Suhu minimal di mana bahan bakar akan terbakar saat terjadi kontak dengan api atau panas.
Bilangan oktan: Ukuran resistensi bahan bakar terhadap detonasi atau ketukan saat mesin bekerja. Semakin tinggi bilangan oktan, semakin tinggi kemampuan bahan bakar untuk mencegah detonasi.
Viskositas: Ukuran kekentalan atau ketebalan bahan bakar, yang memengaruhi aliran bahan bakar dan pengoperasian mesin pesawat terbang.
Densitas: Ukuran massa per satuan volume bahan bakar, yang memengaruhi volume bahan bakar yang dapat ditampung pada mesin pesawat terbang.
Kandungan sulfur: Kandungan sulfur pada bahan bakar turbin pesawat terbang sangat dibatasi untuk meminimalkan emisi gas berbahaya dan memastikan performa mesin yang optimal.
Kadar air: Kandungan air dalam bahan bakar harus dijaga rendah untuk mencegah pembentukan kristal atau endapan yang dapat menyumbat sistem bahan bakar.
Selain itu, avtur juga dapat mengandung zat aditif seperti inhibitor korosi, antioksidan, anti-busa, dan lain-lain yang dapat meningkatkan kualitas dan performa bahan bakar.
Avtur dapat mengandung beragam jumlah zat aditif, tergantung pada spesifikasi dan kebutuhan penggunaannya. Zat aditif yang ditambahkan berguna untuk dapat meningkatkan performa dan juga kualitas bahan bakar, serta untuk memenuhi standar keselamatan dan lingkungan yang ketat. Terdapat beberapa macam zat aditif yang dapat ditambahkan pada avtur antara lain:
Inhibitor korosi: Menjaga kebersihan mesin pesawat terbang dan melindungi bagian-bagian mesin dari kerusakan akibat korosi.
Antioksidan: Menghambat oksidasi dan pembentukan endapan pada bahan bakar, sehingga meningkatkan umur simpan dan stabilitas avtur.
Anti-busa: Menghambat pembentukan busa pada bahan bakar, yang dapat mengganggu aliran bahan bakar dan performa mesin.
Antiknock: Mengurangi kecenderungan detonasi atau ketukan pada mesin pesawat terbang yang dapat merusak mesin.
Pelarut: Meningkatkan solubilitas dan campuran antara avtur dan zat aditif lainnya, sehingga memastikan kualitas dan performa yang baik dari bahan bakar.
Inhibitor freezepoint: Mencegah pembentukan kristal pada bahan bakar saat terjadi penurunan suhu yang dapat menyumbat sistem bahan bakar.
Inhibitor static: Mencegah terjadinya ledakan pada saat pengisian bahan bakar karena adanya muatan statis pada bahan bakar.
Penggunaan zat aditif ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan performa yang optimal dari avtur pada pesawat terbang, serta untuk dapat memenuhi standar keselamatan dan lingkungan yang ketat.
Meski termasuk ke dalam jenis dari bahan bakar yang ada di dunia, namun terdapat beragam perbedaan dari avtur dengan bahan bakar jenis lainnya. Berikut adalah beberapa perbedaan antara avtur dengan jenis bahan bakar lain:
Avtur dengan bahan bakar bensin: Bensin digunakan pada mesin mobil dan motor, sementara avtur digunakan pada mesin turbin pesawat terbang. Bensin memiliki titik nyala yang lebih rendah dan bilangan oktan yang lebih tinggi dibandingkan avtur.
Avtur dengan bahan bakar solar: Solar atau diesel biasanya digunakan pada mesin diesel, termasuk mesin pembangkit listrik dan kendaraan berat seperti truk dan bus. Solar memiliki viskositas yang lebih tinggi dan densitas yang lebih besar dibandingkan avtur.
Avtur dengan bahan bakar biofuel: Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari sumber-sumber organik seperti tanaman atau limbah organik. Avtur biasanya tidak terbuat dari biofuel, meskipun ada penelitian yang dilakukan untuk mencampurkan biofuel dengan avtur untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Avtur dengan bahan bakar AVGAS: AVGAS adalah jenis bahan bakar khusus yang digunakan pada mesin pesawat kecil dan helikopter. AVGAS memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi dibandingkan avtur, namun memiliki kandungan timbal yang lebih tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin turbin pesawat terbang.
Avtur dengan bahan bakar kerosin: Kerosin adalah jenis bahan bakar yang sering digunakan pada lampu minyak dan kompor, serta pada mesin diesel dan turbin gas. Kerosin memiliki titik nyala yang lebih rendah dan viskositas yang lebih tinggi dibandingkan avtur.
Tidak seperti bahan bakar lainnya, RON (Research Octane Number) tidak digunakan sebagai standar kualitas pada bahan bakar avtur. Sebaliknya, angka oktan (octane rating) dan nilai kalor (calorific value) adalah parameter yang digunakan pada bahan bakar avtur, yang digunakan sebagai bahan bakar mesin pesawat terbang.
Nilai oktan pada bahan bakar avtur berkisar antara 8-16, sementara untuk nilai kalor rata-rata adalah pada 42-43 megajoule per kilogram (MJ/kg). Nilai oktan menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menahan detonasi selama pembakaran dalam mesin pesawat. Semakin tinggi nilai oktan, semakin sulit bahan bakar terbakar dengan sendirinya, sehingga pembakaran dapat dikontrol dengan lebih baik dan mesin dapat bekerja secara efisien dan aman. Oleh karena itu, bahan bakar avtur harus memiliki nilai oktan yang tinggi agar penerbangan aman dan dapat diandalkan.
Secara keseluruhan, avtur memiliki karakteristik khusus yang dirancang untuk digunakan pada mesin turbin pesawat terbang. Beragam perbedaan tersebut menunjukkan bahwa setiap jenis bahan bakar memiliki sifat kimia dan karakteristik yang berbeda-beda, yang harus dipertimbangkan dalam penggunaannya pada mesin yang berbeda pula.
Karena memiliki karakteristik khusus yang dirancang untuk digunakan pada mesin turbin pesawat terbang, maka penggunaan avtur untuk kendaraan seperti pada roda 2, seperti sepeda motor tidak dianjurkan karena avtur atau aviation turbine fuel merupakan bahan bakar yang dirancang secara khusus untuk digunakan pada mesin pesawat terbang. Bahan bakar avtur memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan bahan bakar yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor seperti bensin atau solar.
Baca Artikel Lainnya : Apa itu sulfur
Dalam perkembangan zaman, avtur kini tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk pesawat terbang, namun juga untuk kendaraan roda dua seperti motor. Namun, hanya motor balap yang telah dimodifikasi yang dapat menggunakan bahan bakar ini. Avtur dapat meningkatkan tarikan mesin dan kecepatan motor, namun mesin akan cepat panas karena membutuhkan kompresi tinggi dan memiliki angka oktan di atas 100.
Mesin motor pada umumnya memiliki angka oktan dan kompresi lebih rendah, yang tidak dapat menahan panas yang tinggi. Jika menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah pada mesin yang dirancang untuk oktan tinggi, maka mesin dapat mengalami overheat dan kerusakan. Selain itu, pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan sisa-sisa karbon di ruang bakar, sehingga mempengaruhi performa mesin dan konsumsi bahan bakar.
Avtur memiliki sifat yang lebih mudah terbakar dan dapat menyebabkan mesin kendaraan yang tidak dirancang untuk menggunakannya menjadi rusak atau bahkan meledak. Selain itu, penggunaan avtur pada kendaraan bermotor juga sangat tidak disarankan dan juga berbahaya bagi pengguna maupun orang di sekitar.
Oleh karena itu, penggunaan bahan bakar yang tepat dan sesuai sangat penting untuk mendapatkan performa mesin yang optimal, efisiensi bahan bakar yang lebih baik, dan masa pakai mesin yang lebih panjang.
Terdapat beberapa bahan bakar jenis avtur yang paling umum dipergunakan, di antaranya yaitu meliputi:
Jet A: Ini adalah jenis avtur yang umum digunakan di Amerika Serikat dan Kanada. Memiliki titik beku yang relatif rendah dan cocok digunakan dalam rentang suhu yang luas.
Jet A-1: Ini adalah jenis avtur yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Memiliki titik beku sedikit lebih rendah daripada Jet A dan umum digunakan di Eropa, Asia, Afrika, dan Australia.
JP-8: Ini adalah jenis avtur kelas militer yang umum digunakan oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Memiliki titik nyala yang lebih tinggi dan lebih stabil daripada Jet A atau Jet A-1, sehingga cocok digunakan dalam kondisi ekstrem.
JP-5: Ini adalah jenis avtur yang digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat untuk pesawat dan kapal mereka. Memiliki titik nyala yang lebih tinggi daripada JP-8 dan lebih tahan terhadap korosi, sehingga cocok digunakan di lingkungan laut.
Setiap jenis avtur memiliki sifat dan karakteristik spesifiknya sendiri, dan pemilihan jenis avtur yang tepat tergantung pada kebutuhan dan kondisi penerbangan.
Adapun untuk di Indonesia sendiri, melalui PT Pertamina (Persero), Indonesia setidaknya telah memproduksi dua produk bahan bakar jenis avtur yang dapat digunakan pada pesawat, yaitu seperti avtur dengan jenis (Jet A-1) dan juga bahan bakar avgas. Di mana PT Pertamina (Persero) senantiasa memastikan dari setiap penanganan dan juga kualitas di setiap produk bahan bakar yang diproduksi, tak lupa juga di setiap tahap saat pemindahan produknya, yaitu dimulai dari bagian kilang, sampai dengan nantinya dapat dipergunakan pada pesawat, sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dari regulasi Joint Inspection Group atau JIG. Yaitu di mana produk avtur Jet A-1 telah terdaftar di TSCA EINECS/ ELINCS dan juga telah terdaftar pada AICS, dan telah mendapatkan sertifikasi OSHA 29 CFR 1910.1200
Demikian informasi mengenai avtur terbuat dari apa. Semoga dapat menambah informasi mengenai apa itu bahan bakar jenis avtur, sejarah dari bahan bakar jenis avtur, perkembangan dari bahan bakar jenis avtur, kandungan yang ada pada bahan bakar jenis avtur, serta beragam informasi menarik lainnya seputar bahan bakar jenis avtur. Semoga artikel mengenai ini bermanfaat, serta mudah untuk dapat dipahami.
Ikuti Sosial Media Kami One Solution Pertamina
Linkedin : Pertamina 1 Solution
Instagram : Pertamina1solution
Facebook : Pertamina1solution