Energi Terbarukan

Jumat, 28 Juli 2023
Energi Terbarukan

Energi terbarukan adalah energi dari sumber alam yang lebih cepat proses pembaruannya dibandingkan dalam menghabiskannya. Sinar matahari dan angin adalah contoh dari sumber energi yang terus menerus dapat terbarukan, yang mana terdapat banyak sekali sumber energi terbarukan yang tersedia di bumi.

Di sisi lain, bahan bakar fosil (seperti batubara, minyak dan gas) adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui begitu saja, dan membutuhkan waktu hingga ratusan juta tahun untuk dapat terbentuk lagi. Menghasilkan energi terbarukan merupakan kunci untuk mengatasi krisis iklim. Energi terbarukan sekarang akan lebih murah di banyak negara, dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak tiga kali daripada dari bahan bakar fosil. Terdapat beberapa contoh dari energi terbarukan yang telah ditemukan, di antaranya yaitu seperti sebagai berikut:

  1. Energi matahari: Adalah sumber energi yang paling melimpah dan bahkan dapat dimanfaatkan saat cuaca berawan. Laju di mana energi surya ditangkap oleh Bumi sekitar 10.000 kali lebih besar daripada laju konsumsi energi manusia. Teknologi surya dapat menghasilkan panas, pendinginan, penerangan alami, listrik, dan bahan bakar untuk berbagai aplikasi. Teknologi surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik baik melalui panel fotovoltaik maupun melalui cermin yang mengkonsentrasikan radiasi surya.
  2. Energi angin: Memanfaatkan energi kinetik dari udara yang bergerak menggunakan turbin dari angin besar yang terletak di daratan (onshore), serta bisa juga di laut atau air tawar (offshore). Di mana energi angin sudah digunakan dalam waktu yang sangat lama, namun teknologi energi angin di daratan dan lepas pantai telah berkembang seiring dengan waktu, dan memaksimalkan produksi listrik, dengan turbin lebih tinggi dan diameter rotor lebih besar. Meskipun kecepatan angin rata-rata bervariasi tergantung lokasi, potensi teknis dunia untuk energi angin melebihi produksi listrik global, dan potensi yang cukup ada di sebagian besar wilayah dunia untuk memungkinkan pemanfaatan energi angin yang signifikan. Banyak bagian dunia memiliki kecepatan angin yang tinggi, tetapi lokasi terbaik untuk menghasilkan energi angin kadang-kadang berada di daerah terpencil. Energi angin lepas pantai menawarkan potensi yang sangat besar.
  1. Energi panas bumi: Memanfaatkan energi termal yang dapat didapatkan dari bagian dalam Bumi. Panas diekstraksi dari reservoir panas bumi menggunakan sumur atau cara lainnya. Reservoir yang secara alami cukup panas dan permeabel disebut reservoir hidrotermal, sedangkan reservoir yang cukup panas tetapi ditingkatkan dengan stimulasi hidrolik disebut sistem geotermal yang ditingkatkan. Setelah mencapai permukaan, cairan dengan suhu yang berbeda dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Teknologi untuk pembangkitan listrik dari reservoir hidrotermal sudah matang dan dapat diandalkan, dan telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun.
  2. Energi air: Saat ini, tenaga air merupakan sumber energi terbarukan terbesar di sektor listrik. Tenaga air mengandalkan pola curah hujan yang umumnya stabil, dan dapat terpengaruh secara negatif oleh kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim atau perubahan dalam ekosistem yang memengaruhi pola curah hujan. Namun, infrastruktur yang diperlukan pada energi tenaga air juga memiliki dampak pada ekosistem. Karena itu, banyak yang menganggap tenaga hidro atau air skala kecil sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan, terutama cocok untuk masyarakat di lokasi terpencil.
  3. Energi dari laut: Berasal dari teknologi yang menggunakan energi kinetik dan termal air laut, yaitu contohnya seperti gelombang atau arus, untuk dapat menghasilkan listrik atau panas. Sistem energi laut masih berada dalam tahap awal pengembangan, dengan sejumlah prototipe perangkat gelombang dan arus pasang sedang dijelajahi. Potensi teoretis energi laut jauh melebihi kebutuhan energi manusia saat ini.
  4. Bioenergi: Dihasilkan dari berbagai bahan organik yang disebut biomassa, seperti kayu, arang, kotoran dan pupuk lainnya untuk produksi panas dan energi listrik, serta tanaman pertanian untuk biofuel cair. Sebagian besar biomassa digunakan di daerah pedesaan untuk memasak, penerangan, dan pemanas ruangan, umumnya oleh penduduk miskin di negara-negara berkembang. Sistem biomassa modern meliputi tanaman atau pohon khusus, sisa-sisa pertanian dan kehutanan, serta berbagai aliran limbah organik.

Berikut adalah lima alasan mengapa diperlukan adanya transisi ke energi terbarukan sebagai sarana usaha menuju bumi yang sehat dan layak huni mulai dari saat ini, dan untuk generasi yang akan datang, di antaranya adalah seperti:

1.   Sumber energi terbarukan ada di sekitar kita: Energi terbarukan menawarkan jalan keluar dari ketergantungan impor, memungkinkan negara untuk mendiversifikasi ekonomi mereka dan melindungi mereka dari perubahan harga bahan bakar fosil yang tidak dapat diprediksi, sambil mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, pekerjaan baru, dan pengentasan kemiskinan.

2.   Energi terbarukan lebih sehat: Beralih ke sumber energi bersih, seperti angin dan matahari, dengan demikian tidak hanya membantu mengatasi perubahan iklim tetapi juga polusi udara dan kesehatan.

3.   Energi terbarukan menciptakan lapangan kerja: Selain itu, industri terkait energi akan membutuhkan tambahan 16 juta pekerja, misalnya untuk mengambil peran baru dalam pembuatan kendaraan listrik dan peralatan yang sangat efisien atau dalam teknologi inovatif seperti hidrogen. Ini berarti bahwa total lebih dari 30 juta pekerjaan dapat diciptakan dalam energi bersih, efisiensi, dan teknologi rendah emisi pada tahun 2030.

Di Indonesia sendiri, melalui PT Pertamina (Persero), Indonesia berhasil memproduksi dan menggunakan berbagai macam energi terbarukan, di mana contoh dari energi terbarukan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1.     Tenaga surya dan angin: Pertamina Power Indonesia melaksanakan berbagai inisiatif terkait pengembangan energi terbarukan, antara lain dengan pemasangan energi surya sebagai pembangkit energi terbarukan berbasis panel surya di beberapa wilayah Indonesia.

Hingga saat ini kebutuhan listrik Indonesia dipenuhi oleh hasil tambang tradisional seperti minyak bumi dan batu bara. Hasil tambang tersebut sebagian besar digunakan tidak hanya untuk ekspor ke luar negeri tetapi juga untuk konsumsi dalam negeri, seperti memenuhi kebutuhan bahan bakar transportasi, industri, pemukiman dan lain-lain. Pemanfaatan energi matahari di Indonesia memiliki potensi yang sangat baik mengingat secara geografis sebagai negara tropis di garis khatulistiwa, negara ini memiliki potensi energi matahari yang cukup baik dengan rata-rata jam penyinaran matahari harian yang tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang murah. dan tersedia sepanjang tahun.

Pasalnya, pembangkit listrik yang menggunakan energi matahari untuk memanfaatkan energi matahari, atau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tidak lagi membutuhkan bahan bakar. Pembangkit listrik tenaga surya merupakan sumber energi yang menghasilkan listrik ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan bakar minyak sehingga sangat murah karena energi matahari merupakan sumber energi yang tidak terbatas.

Kemudian, PT Pertamina (Persero) memiliki program seperti inovasi energi terbarukan berbasis masyarakat dengan standar ISO 26000 di bawah program E-mas Bayu (Energi Mandiri Tenaga Surya & Angin) di lokasi terpencil atau terisolasi di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kampung Laut yang dikembangkan. Kecamatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Program ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan keuangan masyarakat sekitar Dusun Bondan..

Melalui program E-mas Bayu, Pertamina membangun jaringan listrik off-grid atau jaringan yang tidak masuk jaringan listrik PLN. Program E-mas Bayu memungkinkan Dusun Bonda jadi kawasan swasembada energi terbarukan, dan mampu menghasilkan listrik 12.000 WP. Masyarakat Dusun Bodan merasakan dampak positif dari program E-mas Bayu. Di antaranya, penyaluran energi baru dan terbarukan kepada 78 rumah tangga, 1 sekolah, 1 masjid, dan 2 gedung produksi. Energi mandiri dari energi matahari dan angin mencakup setidaknya 98% dari luas desa.

2.     Bioenergi: Pertamina terus berinvestasi dalam pengembangan produk bioenergi. Salah satu kemungkinan adalah pembangunan sistem katalis. Pertamina bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), dan PT Pupuk Kujang dalam pembangunan pabrik katalis nasional yang pertama di Indonesia.

Pemanfaatan energi baru dan terbarukan merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Langkah-langkah ini juga ditujukan untuk mengurangi impor BBM. Selain itu, ketahanan energi nasional menjadi sangat penting karena kebutuhan energi Indonesia terus meningkat, dan kebijakan pemerintah untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan sudah sangat tepat. Di mana telah terjadi pergeseran tren penggunaan energi global, dengan pertumbuhan energi baru terbarukan akan melampaui pertumbuhan bahan bakar fosil mulai tahun 2030 dan seterusnya. Karena itu, 10 tahun lalu, Pertamina menyiapkan pabrik katalis bernama Merah Putih.

Tujuannya untuk mengoptimalkan pengembangan bioenergi di Indonesia. “Pertamina telah menetapkan visi masa depan transisi energi terbarukan dengan mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia. Sawit merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia yang melimpah, sehingga bioenergi yang kita kembangkan berbahan dasar sawit.” Kemudian, pembangunan katalis ini juga akan berkontribusi terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di industri migas serta industri kimia. Selain itu, banyak jenis katalis dapat ditemukan di pabrik.

Adapun produk bioenergi dari Pertamina yaitu seperti produk BBM Biosolar, di mana produk ini adalah produk yang dapat dipergunakan untuk berbagai mesin dengan jenis bahan bakar yang menggunakan diesel. Kemudian juga terdapat produk BBM Bioenergi untuk mesin bensin yang akan diluncurkan di tahun 2023, yaitu produk Bioetanol yang merupakan gabungan antara Pertamax (RON 95) dengan 5 persen etanol.

3.     Geothermal: Kinerja selama tahun 2020 melebihi target. Selama pandemi, produksi listrik geothermal (Electric Volume Produce Geothermal) sebesar 4.618,27 GWh, 14 persen di atas target 2020 sebesar 4.044,88 GWh. Melebihi target tersebut dikarenakan penerapan operational excellence yang didukung dengan penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi Panas Bumi. Output itu menyumbang 31 persen dari 14.774 gigawatt jam (GWh) produksi panas bumi nasional untuk tahun 2020 yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam.

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan energi yang terus meningkat, energi terbarukan telah menjadi solusi yang semakin penting. Sumber energi terbarukan, seperti matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi, memberikan potensi yang tak terbatas untuk memenuhi kebutuhan energi kita tanpa merusak lingkungan.

Keuntungan energi terbarukan sangat beragam. Selain mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif terhadap lingkungan, energi terbarukan juga memberikan manfaat ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan harga yang fluktuatif.


Baca Artikel Lainnya : Tenac Sticker


Di Indonesia, perkembangan energi terbarukan semakin pesat. Banyak proyek dan investasi dilakukan dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, dan energi panas bumi. Pemerintah dan perusahaan energi seperti PT Pertamina (Persero) juga berperan penting dalam mendorong transisi menuju energi terbarukan. Dalam menjaga masa depan planet ini, energi terbarukan adalah tonggak penting dalam mengatasi perubahan iklim dan mengamankan pasokan energi yang berkelanjutan. Dengan terus mengembangkan teknologi dan meningkatkan investasi, kita dapat menciptakan dunia yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan melalui pemanfaatan energi terbarukan.


Ikuti Sosial Media Kami One Solution Pertamina

Linkedin   Pertamina 1 Solution

Instagram : Pertamina1solution

Facebook  Pertamina1solution