Keberadaan tekstil tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan industri tekstil merupakan industri yang paling banyak menghasilkan nilai dan suatu bahan tekstil dari serat yang nantinya diolah menjadi kain atau benang sebagai bahan untuk membuat produk busana, kain dan lain sebagainya. Salah satu bahan baku dalam pembuatan pakaian yang digunakan adalah Paraxylene dan Pertamina memproduksi langsung produk petrokimia ini.
Paraxylene menjadi bahan baku utama untuk membuat PTA (purified terephthalic acid) yang merupakan hasil produksi kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naptha. Paraxylene Pertamina juga dikenal sebagai 1,4 – dimethylbenzene yang terdiri dari cincin benzena dengan dua kelompok metil terpasang. Produk ini berupa cairan curah yang digunakan sebagai bahan baku hulu dari PET (Polyethylene Terephthalate) dan poliester.
Sebagian besar PET digunakan untuk menghasilkan kemasan plastik seperti kemasan makanan dan minuman. Hal ini dilakukan karena sifat paraxylene yang tidak beracun dan aman. Sementara poliester sebagian besar digunakan untuk menghasilkan serat sintetis dan tekstil. Paraxylene juga memiliki produk turunan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari, contohnya seperti tempat telepon genggam (casing), dashboard pada kendaraan, dan sebagainya.
Saat ini, Pertamina tengah menjalankan proyek Revamping Aromatic dan New Olefin yang dilaksanakan oleh PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Proyek Revamping Aromatic ini akan meningkatkan produksi paraxylene Pertamina dari 600.000 ton menjadi 780.000 ton per tahun. Tentunya hal ini menjadi nilai lebih untuk memproduksi paraxylene lebih banyak lagi.
Pembangunan proyek yang dilakukan oleh Pertamina ini merupakan wujud komitmennya dalam mendukung kemandirian nasional khususnya di Indonesia. Dengan penyelesaian proyek tersebut, Pertamina berharap dapat memenuhi kebutuhan produk petrokimia nasional, khususnya produk Paraxylene yang ditargetkan zero impor setelah proyek Revamping Aromatic ini selesai pada tahun 2022.
Pertamina juga berharap untuk dapat terus mendukung industri-industri tekstil baik yang kecil maupun besar dan menghasilkan bahan tekstil yang jauh lebih banyak di Indonesia melalui produk paraxylene Pertamina yang nantinya bahan tekstil tersebut akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.