Green Coke, Bahan Baku Penghasil Calcined Coke Untuk Industri Alumunium yang Ramah Lingkungan

Rabu, 11 Januari 2023
green coke pertamina

Sebagai bentuk dukungan pada perkembangan industri dalam negeri, Pertamina menyediakan produk-produk yang berguna bagi aktivitas masyarakat di berbagai sektor. Tidak hanya menyediakan bahan bakar untuk transportasi udara, darat, dan laut, melalui produk Petrokimia, Pertamina menghasilkan berbagai bahan baku salah satunya Green Coke, yang dalam proses lanjutannya dapat dimanfaatkan dalam industri alumunium maupun pengolahan logam.

Aplikasi Green Coke cukup luas dan terlibat dalam proses menghasilkan berbagai produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang terkait dengan industri alumunium dan logam. Produk ini dipergunakan untuk bahan baku Calcined Coke, yang digunakan sebagai bahan pengurai pada pabrik alumunium; Reduktor dalam proses peleburan timah; Bahan penambah kadar karbon pada industri logam atau pelebur baja; Bahan bakar pada industri semen dan pembangkit listrik.

Green Coke merupakan produk olahan akhir dalam pengolahan minyak bumi berupa karbon berbentuk padat dan berwarna hitam. Pada pembuatan baja, Green Coke dijadikan penyangga material iron, reduktor, dan sebagai bahan bakar.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu aplikasi Green Coke adalah sebagai bahan bakar. Keunggulan Green coke dibandingkan batu bara sebagai bahan bakar adalah nilai kalori (Net Calorific Value) yang lebih tinggi  yaitu sekitar 7500 – 8500 Cal/kg dibandingkan batu bara yang hanya sebesar 5000 – 6000 Cal/kg. Selain itu, keunggulan lainnya adalah proses penimbunan yang relatif mudah dan tidak banyak polusi, proses pemecahan (grading) yang lebih mudah karena HGI tinggi, serta memiliki kandungan abu lebih rendah. Green Coke produksi Pertamina memiliki kandungan abu 0,10%, volatile matter 13,82% dan sulfur yang rendah, hanya 0,50% sehingga lebih ramah lingkungan. 

Green Coke dihasilkan di Kilang Pertamina RU II Dumai dengan kapasitas produksi sebesar 330 ribu ton/tahun. Diproses dari zat karbon padat menggunakan Delayed Cooking Unit, yang dapat mengubah dari residu pendek ke Green Coke. Bahan pengolah ini dijadikan raw material untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor di berbagai industri dengan kualitas yang terus disesuaikan dengan kebutuhan.