Dalam dunia penerbangan, terdapat sistem yang berfungsi untuk mengatur segala sesuatu yang berhubugan dengan bahan bakar pesawat udara yang disebut dengan sistem pengendalian. Sistem ini bertugas untuk mengatur aliran yang akan masuk dari tangki ke engine pesawat.
Beberapa macam sistem pengendalian bahan bakar pesawat udara antara lain :
A. Primer dan Sistem Priming
System priming merupakan sistem yang terpisah dari sistem yang berada di internal engine dan berfungsi untuk mengalirkan fuel yang akan digunakan pada starting engine. Hal ini untuk membantu ketika engine karburator tidak berfungsi secara baik.
B. Sistem Ventilasi
Sistem ventilasi pada fuel pesawat dirancang untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan dalam tangki. Sistem ini berfungsi untuk mempertahankan tangki pada tekanan atmosfer. Tekanan berlebihan dalam tangki akan merusak struktur tangki, sedangkan tekanan rendah akan menyebabkan tidak berfungsinya sistem dan berkurangnya jumlah aliran fuel ke engine.
C. Sistem Pengisian Bahan Bakar Bertekanan (pressure fueling system)
Sistem pengisian bahan bakar bertekanan didasarkan pada sistem pengisian satu titik atau single point refueling.
D. Sistem Bahan Bakar Cross Feed
Keuntungan dari sistem ini adalah pengisian lebih bersifat fleksibel. Jika engine mati, fuel dengan segera dapat digunakan untuk engine yang lain. Demikian juga jika tangki mengalami kerusakan atau bocor, maka engine yang bersangkutan dapat dijamin alirannya dari tangki lain melalui crossfeed manifold.
E. Sistem Pembuang Bahan Bakar
Sistem ini terdiri dari komponen-komponen pipa, katup dan pompa yang digunakan untuk membuang fuel pada saat penerbangan darurat.
F. Sistem Dilusi Oli (sistem pengenceran oli)
Oli dapat menjadi berat dan sulit mengalir pada saat cuaca dingin, sehingga dapat menyebabkan engine sulit dinyalakan. Untuk dapat menyalakan engine pada saat temperatur yang sangat dingin adalah dengan dilusi oli, yaitu menghubungkan karburator atau sumber tekanan fuel yang lain melalui katup solenoid ke katup drain atau sistem oli bentuk “y”. Kemudian oli diencerkan dengan cara dipanaskan, misalnya saat akhir penerbangan yaitu sebelum engine dimatikan.
Dengan adanya sistem pengendalian ini, pesawat udara dapat terbang dengan aman tanpa perlu khawatir fuel akan bercampur dan mengalami hal yang tidak diinginkan ketika berada di udara.
Ikuti Sosial Media Kami One Solution Pertamina
Linkedin : Pertamina 1 Solution
Instagram : Pertamina1solution
Facebook : Pertamina1solution