Wajib Tahu! Mengenal Bahasa Yang Digunakan Dalam Dunia Penerbangan

Senin, 04 Maret 2024
istilah penerbangan

Dalam dunia penerbangan ada bahasa khusus yang harus dipahami dengan baik antara ATC (Air Traffic Controller) dan pilot untuk saling berkomunikasi satu sama lain, contohnya seperti kata-kata 'deadhead', 'squawk', atau merespon ucapan 'pan-pan'. Bahasa ini merupakan kombinasi dari jargon profesional dan bahasa Inggris standar yang dimodifikasi. Bahasa ini diciptakan untuk menghindari miskomunikasi yang berpotensi fatal antara pilot dan ATC (Air Traffic Controller).


Pentingnya Bahasa Khusus dalam Penerbangan

Bahasa khusus dalam penerbangan memiliki peran krusial dalam menjaga keselamatan penerbangan. Salah satu contoh tragis adalah kecelakaan pada tahun 1977 di Tenerife yang mengakibatkan 583 orang meninggal dunia karena kerancuan bahasa antara pilot dan petugas lalu lintas udara. Berdasarkan data kecelakaan penerbangan, International Civil Aviation Organization (ICAO) menyarankan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dalam penerbangan, serta pentingnya pemahaman dasar bahasa tersebut bagi pilot dan pengatur lalu lintas udara.


Memahami Istilah dalam Bahasa Penerbangan


1. Mayday Mayday

Panggilan darurat yang menandakan situasi membahayakan seperti kegagalan mesin.

2. Pan-pan

Panggilan untuk situasi yang serius, namun tidak sefatal 'Mayday'.

3. 7500, 7600, dan 7700

Kode darurat yang menandakan situasi tertentu seperti pesawat terancam dibajak atau kegagalan radio.

4. All-call

Panggilan untuk permintaan laporan dari seluruh awak kabin.

5. Affirm

Istilah yang menggantikan 'iya' dalam komunikasi pilot, diucapkan sebagai 'AY-firm'.

6. Approach 

Persiapan untuk mendarat.

7. Deadhead

Istilah untuk awak kabin yang berada di tempat duduk penumpang.

8. MEL-Minimum Equipment List

Daftar peralatan minimum pesawat yang harus berfungsi sebelum terbang.

9. Roger

Konfirmasi penerimaan pesan.

10. Squawk

Penyesuaian transponder untuk identifikasi radar.

11. Standby

Permintaan untuk menunggu dari ATC atau pilot dalam membalas respon pesan.

12. Last-minute Paperwork

Persiapan terakhir sebelum penerbangan.

13. Flight Level 

Ketinggian pesawat di atas permukaan laut.

14. Ground Stop 

Pembatasan keberangkatan karena kepadatan lalu lintas.

15. EFC Time 

Estimasi waktu izin meninggalkan area tunggu.

16. Gatehouse 

Area tunggu naik pesawat.

17. Ramp 

Manuver pesawat menuju terminal.

18. Apron

Tempat parkir pesawat di bandara.

19. Air Pocket 

Kondisi turbulensi dalam penerbangan.

20. At this time

Permintaan untuk tindakan segera.


Komitmen Pertamina dalam Transisi Energi di Industri Penerbangan

PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF), sebuah bahan bakar aviasi ramah lingkungan yang menggunakan campuran komponen minyak sawit untuk mengurangi emisi gas buang pesawat terbang. Kolaborasi antara Pertamina dan Garuda Indonesia dalam pengembangan SAF ini adalah bagian dari upaya mendukung transisi energi, dengan tujuan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, penggunaan komponen minyak sawit juga dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di Indonesia.

Dengan komitmen untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, industri aviasi semakin siap menghadapi tantangan masa depan dengan lebih berkelanjutan.