One Solution - Pertamina Dex adalah salah satu produk terbaik yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Merupakan varian paling tinggi dari jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditujukan untuk mesin diesel dengan kualitas terbaik. Memiliki cetane number yang tinggi, yaitu 53 dan kandungan sulfur tidak melebihi dari 300 part per million yang bertujuan untuk menjadikan mesin diesel menjadi lebih bertenaga dan juga responsif, di mana semakin tinggi jumlah Centane Number (CN), maka hal tersebut menunjukan semakin baik juga kualitas dan juga kinerja mesin yang menggunakan bahan bakar dengan cetane number tinggi tersebut. Adapun untuk harga Pertamina Dex, akan dibahas lebih nantinya.
Penggunaan Pertamina Dex di mesin diesel akan membuat mesin diesel akan lebih lama dalam hal masa ketahanannya, dan menjadikan mesin diesel tersebut menjadi lebih tangguh karena mempunyai kandungan sulfur yang sangat rendah, sehingga menjadikan Peramina Dex dapat melindungi mesin dengan begitu optimal. Selain itu juga, Pertamina Dex dengan kandungan sulfur yang rendah, memiliki keuntungan lainnya bagi lingkungan sekitar karena produk Pertamina Dex telah memenuhi Standar Emisi Euro 3 yang didapatkan karena rendahnya kandungan sulfur di dalamnya.
Standar Emisi Euro berawal pada tahun 1992 di Uni Eropa, di mana pada saat itu sudah terdapat begitu banyak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak dalam jumlah yang besar, yang memberikan efek pada peningkatan gas buang atau emisi. Emisi kendaraan sendiri sudah mengandung gas karbon dioksida atau CO2, nitrogen oksida atau NOx, hidrokarbon atau HC, dan kandungan lainnya seperti particulate matter atau PM. Dampaknya, gas buang atau emisi yang mengandung polutan di dalamnya akan naik dan meningkatkan kadar pencemaran di udara.
Selain itu, emisi pada kendaraan atau mesin dengan bahan bakar jenis bensin dan diesel mengandung karbon dioksida atau CO2, karbon moniksida atau CO, nitrogen oksida atau NOx, volatile hydro karbon atu VHC, dan partikel lain yang memiliki dampak negatif bagi manusia ataupun juga lingkungan apabila berbagai kandungan tersebut melebihi batas ambang wajar tertentu. Berawal dari hal tersebut, maka tercipta Standar Emisi Euro 1, di mana pada Standar Emisi Euro 1 telah mewajibkan dipergunakannya katalis pada mobil dengan bahan bakar bensin.
Baca Artikel Lainnya : Efek rumah kaca sebagai masalah lingkungan secara global terjadi karena ini
Setidaknya terdapat 6 standar emisi yang ditetapkan oleh Uni Eropa untuk memperbaiki kondisi lingkungan, khususnya dalam hal memperbaiki kondisi kualitas udara di dunia. Standar Emisi Euro yang telah diterapkan yaitu Euro 1 pada tahun 1992, Euro 2 pada tahun 1996, Euro 3 pada tahun 2000, Euro 4 pada tahun 2005, Euro 5 pada tahun 2009, dan Euro 6 pada tahun 2014. Adapun spesifikasi dari masing-masing Standar Emisi Euro, di antaranya seperti:
1. Euro 1
Pada Euro 1, konverter katalis dan mesin timbal untuk mobil baru diperkenalkan. Selain itu, Euro 1 memberikan batas emisi bensin CO: 2,72 g/km dan juga HC + NOx: 0,97 g/km, serta particulate matter atau PM: 0,15 g/km,
2. Euro 2
Pada Euro 2, mulai diperkenalkan batas emisi yang berbeda di tiap jenis mesin, yaitu jenis mesin bensin dan diesel pada empat parameter emisi. Di Emisi Euro 2, batas emisi bensin yaitu CO: 2,20 g/km, dan HC + NOx: 0,50 g/km, dan untuk mesin diesel batas emisinya yaitu CO: 1,00 g/km, HC + NOx: 0,70 g/km, dan PM: 0,08 g/km,
3. Euro 3
Pada Emisi Euro 3 sudah mulai dilakukan pemisahan spesifikasi pada emisi hidrokarbon atau HC, dan nitrogen oksida atau NOx untuk mesin jenis bensin dan mesin jenis diesel. Untuk mesin jenis bensin, kandungan batas emisi yaitu CO: 2,30 g/km, HC: 0,20 g/km, dan NOx: 0,15 g/km. Sedangkan untuk mesin jenis diesel, kandungan batas emisi yaitu CO: 0,64 g/km, HC: 0,56 g/km, dan PM sebesar 0,05 g/km,
4. Euro 4
Dimulai pada Euro 4, terdapat pengurangan derastis pada particulate matter atau PM dan nitrogen oksida atau NOx yang berlaku untuk mesin diesel. Oleh karena itu, kendaraan dengan mesin diesel pada Standar Emisi Euro 4 mendapatkan filter partikel diesel yang bisa menerima 99 persen partikulat.
Adapun batas emisi untuk mesin bensin terbatas hanya sebesar CO: 1,00 g/km, HC: 0,10 g/km, dan NOx: 0,08 g/km. Selain itu, untuk emisi pada mesin diesel terbatas hanya sebesar CO: 0,50 g/km, HC + NOx: 0,30 g/km, dan NOx: 0,25 g/km, serta PM: 0,025 g/km,
5. Euro 5
Pada Standar Emisi Euro 5, sudah mulai diperkenalkan Diesel Particulate Filter atau DPF untuk semua kendaraan dengan mesin jenis diesel, dan batas partikulat juga diperkenalkan untuk mesin jenis bensin direct injection.
Dengan batas emisi bensin hanya sebesar CO: 1,00 g/km, HC: 0,10 g/km, NOx: 0,06 g/km, dan PM: 0,005 g/km. Sedangkan untuk mesin jenis diesel, batas emisinya terbatas hanya sebesar CO: 0,50 g/km, HC + NOx: 0,23 g/km, NOx: 0,18 g/km, dan PM: 0,005 g/km,
6. Euro 6
Pada Standar Emisi Euro 6, terjadi penurunan derastis sebesar 67 persen pada tingkat nitrogen oksida atau NOx yang diperbolehkan untuk mesin dengan bahan bakar diesel, dan terdapat pengenalan batas jumlah partikel untuk mesin dengan bahan bakar bensin. Untuk menanggapi hal tersebut, produsen mobil menggunakan dua jenis metode untuk memenuhi batas-batas diesel pada Standar Emisi Euro 6, dengan cara mereduksi katalitik selektif dan sistem regulasi gas buang dipasang untuk menggantikan beberapa gas buang yang bertujuan untuk mengurangi jumlah nitrogen yang bisa diubah menjadi NOx.
Standar Emisi Euro 6 membatasi emisi pada mesin dengan bahar bakar bensin, terbatas hanya sebesar CO: 1,00 g/km, HC: 0,10 g/km, NOx: 0,06 g/km, dan PM: 0,005 g/km. Sedangkan pada jenis mesin dengan bahan bakar diesel terbatas hanya sebesar CO: 0,50 g/km, HC + NOx: 0,17 g/km, NOx: 0,08 g/km, dan sebesar PM: 0,005 g/km.
Di Indonesia sendiri, dimulai pada tahun 2022 tepatnya di tanggal 12 April, Indonesia mulai menerapkan Standar Emisi Euro 4. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk peralihan batas emisi kendaraan diesel dari sebelumnya Standar Emisi Euro 2 menjadi Standar Emisi Euro 4. Adapun untuk kendaraan dengan jenis bermesin bensin, telah lebih dahulu menggunakan Standar Emisi Euro 4 di tanggal 8 Oktober tahun 2018.
Penerapan Standar Emisi Euro 4 pada mesin diesel telah sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN. Peraturan tersebut tertuang dalam surat yang ditertibkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 di tanggal 20 Mei 2020. Sedangkan untuk anjuran terkait peralihan dari yang sebelumnya menggunakan Standar Emisi Euro 2 menjadi Standar Emisi Euro 4 telah tertuang di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.
Dalam aturan yang ditertibkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017, dijelaskan jika Indonesia melewati standar Euro 3 dan langsung menerapkan Standar Emisi Euro 4. Sementara itu standar Euro 2 telah ditetapkan di Indonesia sejak tahun 2005.
Terdapat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa, di tahun 2016 saja, terdapat total kendaraan di Indonesia mencapai 129.281.079 kendaraan, yang terdiri dari mobil penumpang sebanyak 14.580.666, bus sebanyak 2.486.898, mobil barang sebanyak 7.063.433, dan sepeda motor sebanyak 105.150.082 kendaraan.
Begitu cepatnya pertambahan jumlah kendaraan bermotor, berimbas pada meningkatnya penggunaan Bahan Bakar Minyak atau BBM di sektor transportasi. Tercatat di tahun 2016 saja, data menunjukkan total penggunaan bahan bakar untuk transportasi di Indonesia setidaknya mencapai 55.592.462 Kilo Liter (KL).
Dampaknya, gas buang atau emisi dari kendaraan juga bertambah. Emisi dari setiap kendaran bermotor mengandung gas karbonmonoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat lain (Particulate Matter/PM) yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan bila melebihi ambang konsentrasi tertentu. Oleh karena itu pemerintah bekersajama dengan PT Pertamina (Persero) untuk terus meningkatkan mutu dan standar bahan bakar yang ada di Indonesia, khususnya melalui peningkatan Standar Emisi Euro yang senantiasa meningkat.
Adapun manfaat dari penerapan Standar Emisi Euro 4 di dunia, khususnya di Indonesia bagi masyarakat adalah untuk menurunkan pencemaran udara, khususnya di setiap perkotaan. Di mana diperkirakan sebesar 86 persen pencemaran udara di perkotaan yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor, sehingga melalui penerapan baku mutu emisi atau Standar Emisi Euro 4 tersebut akan menurunkan kandungan zat pencemaran seperti karbon monoksida dan hidrokarbon di udara dan pada akhirnya dapat meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat. Selain itu, penerapan kebijakan Standar Emisi Euro 4 di Indonesia, menjadikan mobil yang dipasarkan di dalam negeri memiliki spesifikasi yang sama dengan mobil untuk ekspor.
Selain itu juga terdapat laporan dari Society of Motor Manufacturers & Traders (SMMT), di mana Standar Emisi Euro memiliki pengaruh signifikan dalam mengurangi emisi. Di dalam laporan tersebut disebutkan bahwa sejak 1993, tingkat emisi karbon monoksida berkurang sebesar 82 persen untuk mobil dengan jenis mesin diesel dan 63 persen untuk bensin, sementara untuk partikel turun sebesar 96 persen. Tercatat juga sejak tahun 2001 saja, emisi nitrogen oksida turun hingga 84 persen dan hidrokarbon turun hingga 50 persen pada mobil yang menggunakan mesin bahan bakar bensin.
Kembali mengenai Pertamina Dex, Pertamina Dex juga memiliki berbagai kandungan zat aditif yang beragam jenisnya, dengan berbagai keunggulan di masing-masing zat aditif tersebut, di antaranya seperti:
1. Demulsifer
Demulsifer ini berfungsi sebagai penjaga dari kemurnian bahan bakar Pertamina Dex dari adanya campuran air,
2. Detergency
Detergency berfungsi sebagai pembersih mesin diesel dari deposit karbon,
3. Corrosion Inhibitor
Corrosion Inhibitor berfungsi sebagai pelindung anti karat pada mesin diesel,
4. Anti foaming
Anti foaming bertujuan sebagai pencegah terjadinya buih-buih yang bisa menjadikan suplai bahan bakar ke mesin diesel menjadi terhambat.
Berbagai kandungan zat aditif tersebut akan menjadikan mesin diesel yang menggunakan Pertamina Dex akan bekerja secara optimal dan maksimal, menghasilkan tenaga terbaiknya untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan yang diperlukan konsumen.
Oleh karena itu, dengan menggunakan Pertamina Dex, maka dapat memperoleh berbagai keunggulan, seperti:
1. Ramah Lingkungan
Dengan angka setana yang tinggi, mengindikasikan bahwa Pertamina Dex diolah melalui proses penyulingan terbaik sehingga tercipta hasil akhir jernih dengan kandungan sulfur yang sangat rendah. Hal tersebut lalu menjadikan Pertamina Dex mendapatkan sertifikasi dari badan standarisasi diesel, di mana Pertamina Dex layak memenuhi standar EURO 3 dalam kaitannya menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Kandungan sulfur yang rendah dan memiliki kemurnian yang tinggi, maka Pertamina Dex mampu menghasilkan emisi karbon rendah,
2. Mesin awet & tahan lama
Bukan hanya ramah lingkugan, juga dengan kandungan sulfur rendah dapat membuat mesin jenis diesel dengan bahan bakar Pertamina Dex akan lebih tahan lama masa ketahanannya,
3. Tangguh
Angka setana yang tinggi merupakan indikator kemurnian solar yang tinggi, selain itu juga menjaga kinerja mesin lebih optimal, tangguh, dan bertenaga untuk mengarungi berbagai jenis medan jalan.
Selain Pertamina Dex, apabila pengendara kendaraan bermotor pergi menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar atau SPBU, maka pengendara akan menjumpai nama bahan bakar Dexlite. Adapun Pertamina Dex dengan Dexlite merupakan dua (2) jenis produk bahan bakar yang berbeda meski keduanya merupakan bahan bakar untuk mesin dengan jenis mesin yang menggunakan bahan bakar diesel. Perbedaan dari Pertamina Dex dengan Dexlite yaitu pada kandungan yang dimiliki kedua jenis bahan bakar tersebut, di mana kandungan setana dan sulfur di kedua bahan bakar tersebut berbeda.
Pada Dexlite, kandungan cetane berada di angka 51. Sedangkan untuk Pertamina Dex, kandungan cetane berada di angka 53. Kemudian untuk kandungan sulfur, Dexlite memiliki kandungan sulfur maksimal sebesar 1.200 ppm. Sedangkan pada Pertamina Dex hanya kurang dari 300 ppm dan telah memenuhi Standar Emisi Euro 3.
Adapun untuk harga Pertamina Dex di tanggal 25 Januari 2023 di berbagai wilayah di Indonesia di antaranya sebagai berikut:
1. Provinsi DKI Jakarta: Rp16.750,
2. Provinsi Banten: Rp16.750,
3. Provinsi Jawa Barat: Rp16.750,
4. Provinsi Jawa Tengah: Rp16750,
5. Provinsi DI Yogyakarta: Rp16.750,
6. Provinsi Jawa Timur: Rp16.750,
7. Provinsi Papua Barat: Rp17.100,
8. Provinsi Bali: Rp16.750,
9. Provinsi Nusa Tenggara Barat: Rp16.750,
10. Provinsi Nusa Tenggara Timur: Rp16.750,
11. Provinsi Kalimantan Barat: Rp17.100,
12. Provinsi Kalimantan Tengah: Rp17.100,
13. Provinsi Kalimantan Selatan: Rp17.100,
14. Provinsi Kalimantan Timur: Rp17.100,
15. Provinsi Kalimantan Utara: Rp17.100,
16. Provinsi Sulawesi Utara: Rp17.100,
17. Provinsi Sulawesi Tengah: Rp17.100,
18. Provinsi Sulawesi Tenggara: Rp17.100,
19. Provinsi Sulawesi Selatan: Rp17.100,
20. Provinsi Sulawesi Barat: Rp17.100,
21. Provinsi Gorontalo: Rp17.100,
22. Provinsi Aceh: Rp16.750,
23. Provinsi Sumatera Utara: Rp17.100,
24. Provinsi Sumatera Barat: Rp17.100,
25. Provinsi Sumatera Selatan: Rp17.100,
26. Provinsi Riau: Rp17.450,
27. Provinsi Kepulauan Riau: Rp17.450,
28. Batam: Rp17.450,
29. Provinsi Jambi: Rp17.100,
30. Provinsi Bengkulu: Rp17.450,
31. Provinsi Bangka-Belitung: Rp17.100,
32. Provinsi Lampung: Rp17.100,
Adapun apabila ingin mengetahui informasi lebih banyak mengenai harga Petamina Dex dari PT Pertamina (Persero) dan berbagai harga dari produk bahan bakar lainnya produksi PT Pertamina (Persero), maka bisa didapat dengan melakukan akses internet melalui website www.pertamina.com, dan bisa juga dengan melakukan akses melalui website onesolution pertamina. Selain dari itu juga bisa dengan melakukan panggilan telefon Pertamina Call Center (PCC) di 135, apabila ingin mendapatkan informasi valid seputar harga Pertamina Dex dan harga bahan bakar lainnya yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero) dan juga pelayanan terbaik yang tersedia lainnya.
Ikuti Sosial Media Kami One Solution Pertamina
Linkedin : Pertamina 1 Solution
Instagram : Pertamina1solution
Facebook : Pertamina1solution