Petrokimia Pertamina

Minggu, 23 Juli 2023
Petrokimia Pertamina

 

Petrokimia Pertamina adalah semua produk bahan kimia yang diproduksi PT Pertamina (Persero) dari bahan bakar fosil. Petrokimia ini termasuk bahan bakar fosil murni seperti metana, propana, butana, bensin, minyak tanah, solar, bahan bakar jet dan juga termasuk berbagai agrokimia seperti pestisida, herbisida, dan pestisida, pupuk, dan bahan seperti plastik, dan juga aspal. 

Sebagai wujud layanan dari Pertamina, Pertamina menyediakan produk yang bermanfaat bagi kegiatan masyarakat di berbagai bidang. Tidak hanya produk bahan bakar angkutan udara, darat, dan laut, sektor petrokimia Pertamina juga diproduksi berbagai macam produk, salah satunya seperti Special Boiling Point (SBP-XX).

Special Boiling Point (SBP-XX) adalah pelarut yang dihasilkan dari kilang Pertamina RU II dan tersusun dari hidrokarbon alifatik, naftenat dan beberapa senyawa aromatik. Sifat penting dari Special Boiling Point (SBP-XX) adalah kerapatan (densitas), rentang didih (kisaran 45°C sampai 115°C atau titik didih awal di atas 45°C) dan bau (odor).

Special Boiling Point (SBP-XX) mudah terbakar tetapi tidak terlalu beracun. Ini karena SBP-XX mengandung kadar benzena yang rendah. Selanjutnya, SBP-XX dapat melarutkan, membubarkan atau mengekstrak bahan lain tanpa mengubah struktur kimianya (bereaksi dengan pelarut itu sendiri atau bahan lain). SBP-XX memiliki banyak fungsi di kehidupan setiap hari, yaitu seperti:

  1. Pelarut dalam produksi cat, pernis dan tinta.
  2. Bahan dalam sediaan cair untuk industri ban, karet dan adhesive atau perekat.
  3. Pelarut dalam industri farmasi, kosmetik dan makanan. 
  4. Produksi pembersihan atau pengenceran berkualitas tinggi.
  5. Detergen pada industri mebel atau rotan. 

Selain itu, produk lainnya seperti Slack Wax, termasuk salah satu produk petrokimia Pertamina dari campuran minyak, dan lilin, diproduksi dari minyak pelumas dengan cara pendinginan, distilasi dan waxing dari pelarut filter press. Slack Wax Pertamina ini memiliki kualitas yang terjamin dan keamanannya karena sudah berstandar food grade, yang artinya bahan-bahan yang digunakan aman dikonsumsi. 

Artinya Slack Wax tidak beracun dan tidak mengubah rasa atau kualitas makanan. Oleh karena itu, aman untuk makanan dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Karena tingkat keamanannya tersebut, produk Pertamina Slack Wax dapat dibuat menjadi lilin untuk kue ulang tahun. Tidak hanya lilin, produk Slack Wax Pertamina juga dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi tinta cetak, tinta kertas, industri korek api, semir sepatu, kosmetik dan sangat bermanfaat untuk industri kertas dengan kualitas food grade, seperti kemasan beras. 

Kemudian, petrokimia Pertamina juga terdapat produk Paraxylene di dalamnya. Di mana Paraxylene adalah bahan baku utama untuk produksi asam tereftalat murni, yang merupakan produk petrokimia yang dihasilkan dari kondensat atau nafta. Paraxylene juga dikenal sebagai 1.4 dimethyl benzene yang terdiri dari cincin benzena dengan dua gugus metil yang melekat padanya. Produk Paraxylene hadir dalam bentuk cair  yang digunakan sebagai bahan baku hulu PET (Polyethylene Terephthalate) dan polyester.

Sebagian besar PET digunakan untuk memproduksi kemasan plastik seperti kemasan makanan dan minuman. Hal tersebut disebabkan karena sifat paraxylene yang aman dan tidak beracun. Sedangkan polyester terutama digunakan untuk memproduksi serat dan tekstil sintetis. Paraxylene juga memiliki produk turunan yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seperti berbagai industri tekstil, dashboard mobil, dan berbagai macam kaitan lainnya di kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, ada pula produk Polytam dari petrokimia Pertamina yang mana merupakan bahan plastik untuk polypropylene atau disebut juga dengan polipropilena (PP) yang merupakan bahan baku pembuatan kantong plastik yang biasa digunakan oleh industri dunia sebagai kemasan makanan dan minuman. Pertamina melalui kilang Plaju di Sumatera Selatan telah memproduksi Polytam sejak 2017, dan dengan rekam jejak produksi polytam ini memperkuat komitmen dan kontribusi Pertamina dari industri petrokimia dan pengolahan untuk memasok bahan baku plastik di dalam negeri dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan impor. dan memenuhi permintaan akan produk polypropylene yang berkualitas.

Produk plastik berbahan Polytam berkualitas tinggi memiliki beberapa keunggulan seperti lebih tahan panas dan tahan oksidasi, warna lebih putih, bening dan cerah, mudah dibuka (bila digunakan sebagai kemasan plastik). Sifat Polytam yang dapat digunakan berulang kali sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang terkandung dalam konsep ekonomi sirkuler. Ekonomi sirkular adalah mekanisme ramah lingkungan yang menjaga suatu bahan agar dapat digunakan berulang kali. Sistem ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan bahan siklik untuk meminimalkan timbulan limbah dengan cara memulihkan dan menggunakan kembali produk dan bahan sebanyak mungkin, secara sistematis dan berulang. Dimana konsep ini menerapkan prinsip 5R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Restore dan Repair


Baca Artikel Lainnya : Pengertian Avgas (Aviation Gasoline)


Ada juga produk petrokimia Pertamina yaitu Minarex, produk minyak olahan yang banyak digunakan dalam industri pembuatan produk karet, selain dapat digunakan untuk produksi ban, juga dapat digunakan untuk membuat sol sepatu. Di mana sol adalah bagian terendah dari sepatu yang bersentuhan langsung dengan tanah. Sol sepatu ini umumnya menjadi faktor penentu bagus atau tidaknya kualitas sebuah sepatu. Sol sepatu terbuat dari karet yang berasal dari karet alam.

Namun, karet murni dari alam tidak dapat digunakan dalam bentuk mentah sebagai bahan pembuatan dari produk akhir yang dapat dipergunakan manusia, karena akan tidak bertahan lama, mudah teroksidasi, dan tidak elastis. Oleh karena itu, dalam hal pembuatan produk akhir atau produk jadi, karet alam terlebih dahulu harus diubah menjadi senyawa tertentu, yaitu karet majemuk. Di mana karet majemuk  adalah karet alam padat yang ditambahkan berbagai bahan kimia untuk menghasilkan sifat yang diinginkan dari produk jadi.

Dalam produksi kompon karet, Minarex diperlukan untuk mempermudah pencampuran bahan kimia dengan karet alam mentah, membentuk campuran yang homogen dan mempermudah proses pembentukan kompon karet saat dicetak menjadi produk jadi, seperti alas kaki. tunggal. Selain itu, Minarex sebagai bahan pembantu dapat meningkatkan pelunakan dan pemuaian karet serta mengurangi kekentalan komponen karet. 

Masih seputar karet, petrokimia Pertamina juga memproduksi minyak parafin yang mana merupakan petroleum (minyak mentah) yang terbuat dari senyawa hidrokarbon, di mana Pertamina memproduksi minyak parafin yang terbuat dari minyak olahan mirip parafin yang terdiri dari hidrokarbon parafin, naftenat, dan aromatik dalam jumlah kecil. Produk parafin Pertamina dibagi menjadi 2 jenis yaitu Paraffinic 60 dan Paraffinic 95 yang digunakan untuk mengolah bahan karet.

Seperti yang telah banyak diketahui bersama, bahwa karet memiliki sifat kenyal, kuat dan kasar, sehingga dalam proses pencampuran dan pengolahannya diperlukan minyak pelunakan agar lebih mudah tercampur dengan bahan penolong atau bahan lainnya dalam waktu pengerjaan yang lebih singkat. Pelembut ini, seperti minyak parafin, berfungsi untuk memfasilitasi pencampuran komponen dan meningkatkan distribusi komponen dalam kompon karet. Perbedaan mendasar antara Paraffinic 60 dan Paraffinic 95 adalah pada pecahan dan warnanya. Paraffinic 60 memiliki warna yang lebih gelap. Sedangkan Paraffinic 95 hadir dengan part yang lebih berat. Minyak Paraffinic 60 dan Paraffinic 95 digunakan di berbagai industri. 

Biasanya industri menggunakan produk minyak parafin ini untuk diolah menjadi minyak olahan untuk produksi akhir karet. Kedua oli tersebut digunakan dalam campuran untuk memproduksi produk karet, seperti ban, sabuk kipas, dan suku cadang. Selain itu, minyak Paraffinic 60 dan Paraffinic 95 juga digunakan sebagai penutup jok mobil, digunakan dalam produksi karet termal, lembaran karet, dan lembaran polimer karet sintetis. Minyak Paraffinic 60 dan Paraffinic 95 juga digunakan sebagai pemanjangan proses untuk karet sintetis polimer dan karet alam serta minyak dasar untuk minyak cetak. 

Seperti diketahui juga, Pertamina menawarkan produk petrokimia Pertamina berbasis bitumen yang dapat digunakan sebagai bahan baku produksi aspal. Spesifikasi produk yang diproduksi dan dipasarkan oleh Pertamina adalah aspal 60/70 dan memiliki penetrasi rata-rata 71, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia yang merupakan negara post-tropis. Produk ini juga telah mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia sebagai standar dalam pembangunan jalan nasional dan provinsi.


Baca Artikel Lainnya : Pengertian Paraxylene


Aplikasi utama dari produk petrokimia yang dipasarkan Pertamina adalah pada konstruksi jalan. Namun, seiring berjalannya waktu dan juga dengan kehandalan R&D yang dimiliki Pertamina, petrokimia ini telah bekerja secara maksimal. Ini digunakan tidak hanya sebagai bahan baku pembuatan jalan konvensional, tetapi juga sebagai aspal yang disempurnakan yang cocok untuk kebutuhan aplikasi jalan di masa depan.

Selain itu, petrokimia bitumen atau aspal ini juga sudah digunakan untuk membuat sirkuit balap. Pertamina melakukan pengaspalan lintasan sepanjang 4 km dengan lebar sekitar 15 meter di lintasan Sentul, Bogor dan membantu pembangunan lintasan Mandalika di Lombok sepanjang 4,31 km dengan 17 putaran.

Tidak hanya membuat jalan dan arena pacuan kuda, aspal Pertamina juga menjadi bahan baku produksi atap atau yang biasa dikenal dengan atap bitumen. Produk ini mulai banyak digunakan oleh masyarakat terutama di kota-kota besar. Beberapa fiturnya adalah:

  1. Kuat, fleksibel, kedap air, dan tahan api (tahan tekanan angin hingga 96,5 km/jam).
  2. Usia pakai yang panjang.
  3. Memiliki banyak variasi warna yang menarik.
  4. Mampu meredam suara dari luar.
  5. Bisa mengikuti berbagai bentuk pola atap yang unik, bahkan untuk kemiringan agak curam hingga 90 derajat/vertikal.
  6. Nyaman untuk dipasang. 

Contoh produk petrokimia Pertamina yang tidak kalah pentingnya adalah Green Coke, yang secara sederhana, Green Coke adalah bahan baku alternatif yang digunakan dalam proses produksi petrokimia, khususnya dalam pembuatan berbagai produk kimia berbasis minyak bumi. Produk ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bahan baku konvensional yang lebih umum digunakan dalam industri petrokimia. Green Coke memiliki potensi besar untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri petrokimia, yang sering dianggap sebagai salah satu sektor dengan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Dengan penggunaan Green Coke, Petrokimia Pertamina menunjukkan komitmen dalam berkontribusi pada upaya global untuk mencapai tujuan pengurangan emisi dan keberlanjutan energi. Green Coke Pertamina lebih sering dipergunakan seperti sebagai:

  1. Sebagai bahan baku kokas terkalsinasi, digunakan sebagai dekomposer di pabrik aluminium.
  2. Reduktor dalam peleburan timah.
  3. Aditif dengan kandungan karbon dalam industri metalurgi dan baja.
  4. Bahan bakar di industri semen dan pembangkit listrik.

Sebagai bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung pengembangan industri logam aluminium di Indonesia, Pertamina menawarkan produk Green Coke dengan kandungan sulfur rendah dan nilai kalor antara 7.500-8.500 Kkal/kg. Kokas hijau (Green Coke) diproses dari senyawa karbon padat menggunakan slow cooker yang mengubah minyak berat (residu pendek) menjadi kokas hijau. Dengan menggunakan Green Coke, maka akan memperoleh beragam manfaat yang dapat didapatkan, seperti:

  1. Nilai kalorinya 7.500 – 8.500 Kkal/Kg lebih tinggi dari batubara 5.000 – 6.000 Kkal/Kg.
  2. Lebih mudah dirawat dan lebih sedikit polusi daripada batu bara.
  3. Proses aplikasi lebih mudah.
  4. Kandungan abu lebih rendah. 

Di akhir, petrokimia Pertamina telah membuktikan diri sebagai pemain kunci di industri petrokimia. Dengan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, fokus pada inovasi dan riset pengembangan, serta kualitas produk unggul. Pertamina terus membuka jalan bagi masa depan berkelanjutan di sektor energi dan petrokimia. Melalui keterlibatan aktif dalam masyarakat, petrokimia Pertamina juga telah membuktikan bahwa kesuksesan Pertamina tidak terlepas dari kontribusi positifnya bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Dengan fondasi yang kokoh, petrokimia Pertamina berkomitmen untuk terus menjadi kekuatan positif dalam mendorong perkembangan industri petrokimia Indonesia.

Dengan segala prestasi dan komitmen yang telah ditunjukkan, petrokimia Pertamina membuktikan diri sebagai pionir dan pelopor dalam industri petrokimia di Indonesia. Melalui inovasi, kualitas produk unggul, dan kesadaran lingkungan yang tinggi, Pertamina berhasil membangun masa depan berkelanjutan di sektor energi dan petrokimia. Komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan keterlibatan aktif dalam masyarakat juga menjadikan Petrokimia Pertamina sebagai contoh bagi perusahaan lain dalam menghadirkan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya, dan dengan dorongan untuk terus berinovasi dan mencari solusi yang lebih baik menjadi semangat yang mendorong petrokimia Pertamina untuk terus maju. Keahlian teknis dan profesionalisme yang tinggi dari seluruh timnya juga merupakan aset berharga yang membawa Pertamina meraih kesuksesan dalam menghadapi berbagai tantangan industri.

Industri petrokimia Pertamina juga berkontribusi secara signifikan dalam upaya mencapai kemandirian dan kedaulatan industri petrokimia di Tanah Air. Melalui kolaborasi dan sinergi antarunit bisnis, Pertamina terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan energi nasional yang dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.

Dengan dukungan penuh dari Pemerintah dan masyarakat, industri petrokimia Pertamina berkomitmen untuk terus berdaya saing secara global, menjaga integritas lingkungan, dan menjadi agen perubahan yang berdampak positif bagi industri dan bangsa. Semangat juang untuk menciptakan masa depan berkelanjutan yang lebih baik adalah komitmen nyata dari industri petrokimia Pertamina, dan Pertamina siap berjalan bersama seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada di masa mendatang.

 

 Ikuti Sosial Media Kami One Solution Pertamina

Linkedin   Pertamina 1 Solution

Instagram : Pertamina1solution

Facebook  Pertamina1solution